Bagi seorang Blogger, ketika artikel yang telah dibuat tidak muncul di mesin pencarian Google atau bahkan muncul sejenak namun tiba-tiba menghilang, merupakan situasi yang mungkin pernah dihadapi.


Dampak dari hal ini sangat merugikan, karena tidak hanya membuat artikel tidak mendapatkan trafik yang diharapkan, tetapi juga berarti waktu dan usaha yang dikeluarkan untuk pembuatan artikel tersebut menjadi sia-sia.

Mesin pencarian yang dominan di seluruh dunia saat ini adalah Google, dengan pangsa pasar mencapai 98%, sementara 2% sisanya ditempati oleh mesin pencari lain seperti Bing.

Oleh karena itu, jika artikel yang dibuat tidak muncul dalam hasil pencarian Google, blogger akan kehilangan peluang besar untuk mendapatkan lalu lintas pengunjung yang signifikan.

Penting untuk diingat bahwa optimasi konten agar terindeks dengan baik oleh Google sangat krusial untuk memastikan artikel dapat muncul di halaman hasil pencarian (SERP).

Baca Juga : 12+ Alasan Pentingnya Artikel Pada Website

Penyebab Artikel Tidak Muncul di Google

1. Konten Tidak Terindeks

Salah satu alasan utama suatu artikel tidak muncul di hasil pencarian Google adalah karena tidak terindeks oleh mesin pencari. Indeksasi berarti Google telah menemukan dan mencatat halaman web dalam basis datanya.

Beberapa alasan umum mengapa konten tidak terindeks meliputi:

  • File robots.txt: Jika file robots.txt menghalangi mesin pencari untuk mengindeks halaman, konten mungkin tidak akan terlihat.
  • Meta Robots Tag: Jika halaman memiliki tag meta robots dengan direktif "noindex," itu dapat mencegah indeksasi.
  • Sitemap yang Tidak Terupdate: Sitemap adalah file XML yang memberi tahu mesin pencari tentang struktur situs. Jika sitemap tidak terupdate, halaman baru mungkin tidak terindeks.

2. Masalah SEO On-Page

Optimasi SEO on-page adalah faktor kritis untuk muncul di hasil pencarian. Beberapa masalah SEO on-page yang dapat menghambat peringkat termasuk:

  • Judul yang Tidak Relevan: Judul halaman harus mencerminkan isi dengan akurat dan mengandung kata kunci yang relevan.
  • Meta Deskripsi yang Buruk: Meta deskripsi memberikan gambaran singkat tentang konten. Jika tidak menarik atau kurang informatif, dapat mempengaruhi peringkat.
  • Konten Berkualitas Rendah: Google menilai kualitas konten. Konten yang tidak informatif, tidak relevan, atau plagiat mungkin tidak muncul di hasil teratas.

3. Konten Copy Paste

Google memberikan nilai tinggi pada konten unik dan asli. Konten yang disalin dari situs lain dapat dianggap sebagai duplikat dan dihukum dengan penurunan peringkat.

Penting untuk menciptakan konten orisinal untuk meningkatkan kesempatan indeks dan peringkat.

4. Keyword Stuffing

Praktik memasukkan kata kunci berlebihan dalam konten, yang dikenal sebagai keyword stuffing, dapat berdampak negatif.

Google mendorong penggunaan kata kunci secara alami dan relevan. Jika ditemukan bahwa suatu halaman berlebihan menggunakan kata kunci, bisa dikenakan sanksi.

5. Teknik Cloaking

Cloaking adalah praktik menampilkan konten yang berbeda kepada pengguna dan mesin pencari.

Hal ini dapat merugikan pengalaman pengguna dan dianggap sebagai pelanggaran aturan Google. Jika teknik ini digunakan, Google dapat menurunkan peringkat atau bahkan menghapus halaman dari indeks.

6. Backlink Berkualitas Rendah

Backlink atau tautan balik adalah salah satu faktor penting dalam algoritma Google. Backlink yang berasal dari situs berkualitas rendah atau situs spam dapat merugikan peringkat sebuah artikel.

Beberapa alasan mengapa backlink dapat dianggap berkualitas rendah meliputi:

  • Sumber yang Tidak Terpercaya: Jika backlink berasal dari situs-situs yang dianggap tidak terpercaya atau memiliki reputasi buruk, Google dapat menilainya negatif.
  • Teks Anchor yang Tidak Relevan: Teks anchor yang tidak relevan dengan konten halaman dapat dianggap sebagai taktik manipulatif dan merugikan peringkat.
  • Over-Optimization: Jika terlalu banyak backlink ditempatkan dalam waktu singkat, Google mungkin menganggapnya sebagai upaya manipulasi dan menurunkan peringkat.

7. Tautan Tidak Natural

Tautan yang terlihat tidak alami atau dibuat secara artifisial juga dapat menyebabkan masalah peringkat di Google. Beberapa contoh tautan tidak alami meliputi:

  • Tautan Penuh Keyword: Jika tautan menggunakan kata kunci berlebihan, itu dapat dianggap sebagai manipulasi.
  • Tautan dari Jaringan Pribadi: Tautan dari jaringan pribadi atau yang disebut sebagai Private Blog Network (PBN) dapat dianggap sebagai upaya manipulasi algoritma.
  • Tautan dari Situs yang Tidak Relevan: Tautan dari situs yang tidak memiliki relevansi dengan topik atau niche dapat dianggap tidak alami.

8. Server Website Down

Jika server tempat artikel dihosting mengalami masalah atau sedang down, mesin pencari tidak dapat mengakses dan mengindeks kontennya.

Hal ini dapat menyebabkan artikel tidak muncul dalam hasil pencarian. Penting untuk memastikan ketersediaan server dan mengatasi masalah dengan cepat agar konten dapat diindeks secara efektif.

9. Algoritma Google Update

Google secara teratur melakukan pembaruan algoritma untuk meningkatkan kualitas hasil pencarian. Pembaruan algoritma ini dapat mempengaruhi peringkat situs web secara signifikan.

Jika suatu artikel mengalami penurunan peringkat setelah pembaruan algoritma, mungkin diperlukan penyesuaian strategi SEO untuk memenuhi kriteria baru yang ditetapkan oleh Google.

10. Pelanggaran Pedoman Google

Jika suatu artikel melanggar pedoman Google, misalnya, dengan menggunakan teknik manipulatif, konten duplikat, atau taktik black-hat SEO lainnya, Google dapat memberikan sanksi.

Hal ini dapat berupa penurunan peringkat atau bahkan penghapusan artikel dari indeks pencarian. Penting untuk mematuhi pedoman Google dan menghindari praktik-praktik yang melanggar aturan.

11. Tidak Mobile-Friendly

Sejak diperkenalkannya indeks mobile-first oleh Google, situs web dan artikel yang tidak ramah mobile cenderung mengalami penurunan peringkat.

Jika artikel tidak dioptimalkan untuk tampilan dan pengalaman pengguna yang baik di perangkat seluler, Google mungkin tidak menempatkannya di peringkat tinggi untuk hasil pencarian pada perangkat mobile. Penting untuk memastikan responsivitas dan kegunaan artikel di berbagai perangkat.

12. Konten Tersembunyi

Jika konten artikel disembunyikan atau tidak terlihat oleh mesin pencari, ini dapat mengakibatkan artikel tidak diindeks dengan baik. Beberapa bentuk konten tersembunyi meliputi:

  • Teks dalam Gambar: Jika teks penting disematkan dalam gambar, mesin pencari mungkin kesulitan membacanya.
  • CSS atau JavaScript Terlalu Rumit: Jika menggunakan CSS atau JavaScript yang kompleks, mesin pencari mungkin tidak dapat mengakses atau memahami kontennya.
  • Teks Berwarna Sama dengan Latar Belakang: Jika teks memiliki warna yang sama dengan latar belakang, itu bisa dianggap sebagai taktik manipulatif dan merugikan peringkat.

13. Kesalahan Markup Struktural

Markup struktural, seperti Schema.org, membantu mesin pencari memahami dan menafsirkan konten sebuah halaman.

Jika terdapat kesalahan dalam markup struktural, ini dapat mengakibatkan Google kesulitan memahami informasi penting. Penting untuk memastikan markup HTML sesuai dan benar untuk meningkatkan kemungkinan indeksasi yang baik.

Demikianlan pembahasan mengenai Penyebab Artikel Tidak Muncul di Google. Apabila Anda membutuhkan jasa artikel SEO bisa langsung menghubungi kami. Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Manfaat Menulis Artikel Abadi Yang Harus Anda Tahu